Dalam hidup, seorang manusia
cenderung akan berusaha sebaik dan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik yang pokok, sekunder maupun tersier. Misalnya saja seorang manusia butuh makanan dan
minuman untuk bertahan hidup, butuh rumah untuk berteduh, butuh kendaraan untuk
mengantarkan mereka ke tempat yang mereka inginkan, butuh orang lain
untuk bersosialisasi.
Sebagai makhluk sosial, tentunya
seorang manusia membutuhkan pihak lain untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya
saja seseorang yang membutuhkan makan dan minum namun tidak mempunyai
kemampuan untuk mengolah suatu bahan mentah menjadi bahan yang siap santap
tentu membutuhkan orang lain untuk mengolahnya, seorang lelaki tak akan pernah
mempunyai sebuah keluarga yang penuh cinta tanpa menikahi seorang wanita yang
cantik jelita menurut ukurannya.
Fokus pembahasan kali ini
mengenai teori hierarki kebutuhan yang diungkapkan oleh Abraham Maslow. Ia
beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang mendasar harus terpenuhi atau paling
tidak cukup terpenuhi, untuk kemudian memenuhi kebutuhan lainnya pada tingkat
yang lebih tinggi. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan dasar menjadi lima
tingkatan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan
rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan
aktualisasi diri. Menurut Maslow, ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan
pada tingkat pertama maka ia akan memenuhi kebutuhan pada tingkat selanjutnya
dan ketika seseorang yang telah berada pada tingkat tertinggi namun kebutuhan
pada tingkatan sebelumnya tidak terpenuhi maka ia bisa kembali pada tingkatan
sebelumnya.
Adapun penjelasan dari teori
hierarki kebutuhan Maslow, akan saya paparkan point per point, sebagai berikut:
1.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu misalnya
kebutuhan akan makanan, minuman, tempat bernaung, dan lain sebagainya.
Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan yang paling mendasar dari tingkatan
kebutuhan yang lainnya, sehingga ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka
kebutuhan di atasnya tidak akan terpenuhi, misalnya saja orang yang sedang
kelaparan tentu ia tidak akan memikirkan bagaimana caranya agar orang lain
menghargainya, ia cenderung akan lebih mengutamakan urusan perut dari pada yang
lainnya. Bagi mereka yang telah mapan dan berada pada tingkatan yang lebih,
menganggap bahwa rasa lapar bukan lagi sesuatu yang sulit untuk dipenuhi,
bahkan mereka tidak memandang rasa lapar yang mereka rasakan sebagai desakan
yang harus segera dipenuhi, melainkan lebih kepada cita rasa dan gaya hidup.
2.
Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi, maka
di tingkatan selanjutnya ada kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini
di antaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan dan perlindungan
dari ancaman baik yang diakibatkan oleh manusia atau pun bencana alam.
3.
Kebutuhan Akan Rasa
Memiliki dan Kasih Sayang
Jika kebutuhan fisiologi dan kebutuhan akan
rasa aman sudah terpenuhi, maka timbullah suatu kebutuhan akan rasa cinta,
kasih sayang dan memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan yang termasuk dalam
tingkat ini antara lain kebutuhan akan pertemanan, memiliki pasangan,
keturunan, berkeluarga, dan kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
4.
Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah kebutuhan pada tingkatan bawah
terpenuhi maka seseorang akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan.
Dalam kebutuhan akan penghargaan, Maslow membaginya kendala dua bagian, yang
pertama adalah kebutuhan yang lebih rendah di antaranya kebutuhan untuk
menghormati orang lain, kebutuhan akan status sosial, ketenaran, kemuliaan,
pengakuan, reputasi dan sebagainya. Dan yang kedua adalah kebutuhan yang lebih
tinggi di antaranya kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan,
kompetensi, prestasi, penguasaan kemandirian dan kebebasan.
5.
Kebutuhan Akan Aktualisasi
Diri
Tingkatan terakhir atau yang paling tinggi
dari teori hierarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan,
tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi.
Dari pemaparan mengenai teori
Maslow di atas, setidaknya kita mengetahui bahwa suatu kebutuhan akan terpenuhi
ketika kebutuhan lain yang lebih mendasar sudah terpenuhi, seseorang yang sudah
mapan tentu tidak akan lagi mempermasalahkan kebutuhan-kebutuhan dasar, tapi
mereka akan berorientasi pada penghargaan dan akhirnya pada aktualisasi diri,
yang dalam teori hierarki kebutuhan Maslow berada pada tingkatan tertinggi.